
Ada beberapa langkah yang musti diperhatikan, agar sukses di terima SNMPTN tahun akademik 2021/2022. Langkah-langkah tersebut diantaranya:
- Masuk Prosentase Quota Terbaik Di Sekolah
Dari tahun ke tahun peraturan tentang jumlah pendaftar SNMPTN selalu berubah-ubah. Kisaran tahun 2012, seluruh siswa SMA kelas XII diperbolehkan mendaftar SNMPTN. Tahun berikutnya dibatasi hanya 75% terbaik, selanjutnya dikurangi lagi menjadi 50% terbaik, dan terakhir hanya 40% terbaik yang boleh mendaftar SNMPTN, untuk sekolah berakreditasi A. Sementara untuk yang terakreditasi B hanya 25% terbaik, dan C atau tidak terakreditasi maksimal hanya 5% dari jumlah siswa kelas XII tahun bersangkutan.
Pemeringkatan 40% terbaik dihitung per jurusan paralel, dengan memperhitungkan nilai seluruh mata pelajaran (kecuali mapel bahasa daerah), pada nilai rapor semester 1 hingga semester 5. Misal kelas IPA ada 100 siswa, maka ranking 1 s.d. 40 dari siswa kelas IPA yang boleh/diusulkan mendaftar. Pun demikian dengan jurusan IPS dan Bahasa, dihitung hanya berdasar jumlah siswa pada jurusan tersebut.
Mengingat siswa diterima SNMPTN wajib dijalani dan tidak boleh ditinggal, maka biasanya guru BK akan mengedarkan angket (google form), siapa-siapa siswa yang berminat mendaftar SNMPTN, Sekolah Kedinasan, atau yang lain. Jika terdapat siswa yang pinginnya mendaftar di sekolah kedinasan, maka meski peringkat siswa tersebut masuk 40% terbaik, tetap tidak akan diikutkan/diusulkan untuk mendaftar SNMPTN. Hal ini dikarenakan, jika siswa tersebut diterima SNMPTN tapi tidak diambil karena diterima juga di sekolah kedinasan, maka sekolah bersangkutan akan terkena blacklist di tahun-tahun berikutnya. Tentu sekolah tidak ingin hal ini terjadi.
Pun demikian, meski peringkat siswa masuk kategori 40% terbaik, tapi terdapat nilai tidak tuntas pada mata pelajaran utama (IPA: Mat, B. Ing, B. Ind, Fis, Kim, dan Bio, sementara jurusan IPS: Mat, B. Ing, B. Ind, Geo, Eko, Sosio), maka siswa tersebut juga akan dianulir digantikan oleh siswa peringkat di bawahnya, yang pada mapel utama tuntas semua.
Pertimbangan lain dalam guru BK menentukan peringkat, adalah nilai prestasi kejuaraan. Jika seseorang siswa memiliki prestasi kejuaraan yang bagus, tingkat nasional misalnya. Meski dia di peringkat bawah, biasanya akan dimasukkan pada 40% terbaik mendaftar SNMPTN. Karenanya kalian yang punya peringkat kejuaraan bagus, entah itu bidang olahraga, seni terlebih bidang akademik, laporlah ke guru BK agar diprioritaskan. Peringkat kejuaraan ini minimal juara tingkat propinsi, pada kejuaraan berjenjang individual.
- Pilih Prodi Yang Sesuai Dengan Nilai Relevan
Memilih program studi pada perguruan tinggi, biasanya didasarkan pada minat, bakat dan passion seseorang. Cara mengetahui keunggulan minat bakat dan passion kita, akan jauh lebih akurat jika melalui serangkaian test psikologis yang dilakukan tenaga professional, yakni psikolog. Namun jika karena satu dan lain hal kita tidak menggunakan jasa psikolog, salah satu strategi dalam memilih program studi didasarkan pada capaian rata-rata nilai rapor mata pelajaran relevan, dari semester 1 hingga semester 5. Misal: rata-rata nilai matematika semester 1 s.d. 5 sebesar 89, bahasa Indonesia 81, bahasa inggris 79, fisika 82, kimia 80, dan biologi 97. Maka jika dia memilih prodi Biologi pada fakultas MIPA kesempatan diterimanya akan semakin besar, karena nilai biologi sebagai nilai relevan adalah nilai terbaik. Sementara jika memilih prodi Kimia atau Fisika, diprediksi daya saingnya relatif kurang.
Dan khusus untuk SNMPTN, usahakan pilihan program studi sesuai dengan rumpun jurusan yang ditempuh. Siswa jurusan IPA disarankan ambil prodi rumpun Saintek, dan siswa jurusan IPS ambil prodi rumpun Humaniora. Jangan lintas rumpun jurusan. Siswa IPA ambil prodi Sosial Politik, atau jurusan IPS ambil prodi Kedokteran, tentu akan kalah bersaing karena nilai relevansinya amat kecil, bahkan tidak ada sama sekali.
- Pertimbangkan Nilai Sekolah
Nilai sekolah didasarkan pada berbagai aspek, diantaranya nilai akreditasi sekolah. Nilai akreditasi A berada pada rentang nilai antara 80 s.d. 100. Jika nilai akreditasi sekolah kalian mendekati angka 100, maka nilai sekolah kalian dianggap semakin unggul. Sementara jika mendekati angka 80, keunggulannya dirasa masih kurang. Nah, biasanya sekolah-sekolah yang nilai akreditasinya semakin mendekati angka 100 akan semakin banyak siswa yang diterima lewat jalur SNMPTN. Dan yang mendekati angka 80, relative sedikit yang diterima. Pertimbangan ini bisa dijadikan dasar pemilihan grade PTN, nilai akreditasi tinggi berani memilih PTN grade unggul macam: ITB, UGM, UI, dan sekelasnya. Tapi jika akreditasi mendekati angka 80, sebaiknya pilih PTN lain yang gradenya relative di bawah.
Disamping nilai akreditasi sekolah, lokasi sekolah juga menentukan kemungkinan seseorang siswa diterima pada suatu perguruan tinggi negeri atau tidak. Beberapa perguruan tinggi negeri mengutamakan lulusan dari sekolah-sekolah daerah sekitarnya yang akan diterima, dibanding dari luar daerah. Dalam beberapa pemberitaan, UNPAD Bandung, misalnya. Siswa pendaftar dari luar Jawa Barat biasanya akan kalah bersaing dibanding pendaftar dari sekolah-sekolah di lingkungan provinsi Jawa Barat. UNPAD memberi tambahan nilai bonus lokasi pada siswa pendaftar dari lingkungan Jawa Barat, dan tidak ada bonus nilai dari pendaftar luar propinsi Jabar. Hal-hal semacam ini sebaiknya menjadi bahan pertimbangan dalam kalian memilih suatu PTN melalui jalur SNMPTN.
Usia sekolah dan kategori favorite/tidak favorite juga menentukan jumlah siswa diterima jalur SNMPTN. Semakin tua usia sekolah, biasanya semakin favorite pula sekolah bersangkutan. Untuk sekolah-sekolah favorite, maka jumlah siswa diterima melalui jalur SNMPTN akan semakin lebih banyak dibanding sekolah baru dan belum mencapai predikat favorite. Namun hal ini tidak berlaku jika sekolah favorite tersebut terkena blacklist oleh suatu PTN karena track record lulusan tahun sebelumnya yang tidak baik. Misal: ada kakak kelas kalian diterima SNMPTN pada suatu PTN tapi tidak jadi diambil. Jika kalian mendaftar pada prodi/PTN yang tidak jadi diambil oleh kakak kelas kalian, maka sepandai dan sebagus apapun nilai rapor dan prestasi kalian, kemungkinan besar tidak akan diterima di prodi dan PTN tersebut. Penilaian jelek lainnya adalah jika alumni sekolah kalian banyak yang di DO atau tidak menunjukkan prestasi yang bagus selama kuliah, maka kemungkinan kalian diterima di PTN tersebut juga akan semakin kecil. Dan masih banyak lagi penilaian sekolah lainnya, yang bisa menentukan diterima tidaknya kalian di PTN pilihan. Penilaian yang kurang baik berdampak penurunan jumlah siswa diterima jalur SNMPTN pada suatu PTN. Maka, carilah informasi nilai sekolah kalian sebelum mendaftar SNMPTN. Informasi ini akan banyak diketahui oleh para guru BK kalian. Tanyakan kepada beliau.
- Cari Informasi Dari Atau Tentang Kakak Kelas
Informasi paling pertama dan utama jika kalian mendaftar SNMPTN adalah, sudah ada ataukah belum kakak kelas kalian yang diterima pada PTN dipilih, baik melalui jalur SNMPTN, SBMPTN, UMPTN, terlebih jalur kelas Internasional. Semakin banyak kakak kelas kalian diterima kuliah pada suatu PTN, dan kalian memilih PTN tersebut untuk kelanjutan studi, maka kemungkinan kalian diterima lewat jalur SNMPTN akan semakin besar. Pun sebaliknya, semakin sedikit atau bahkan sama sekali belum ada kakak kelas kalian yang kuliah di PTN pilihan, maka kemungkinan kalian diterima lewat jalur SNMPTN akan semakin kecil. Maka carilah info sebanyak-banyaknya tentang hal itu. Dan biasanya guru BK lah yang paling tahu tentang itu, maka tanyakanlah kepada beliau.
Catatan penting, jika ada kakak kelas kalian yang tahun lalu diterima jalur SNMPTN dan tidak jadi diambil, maka jangan sekali-kali kalian memilih prodi pada PTN yang sama yang tidak jadi diambil kakak kelas kalian. Bisa dipastikan bahwa sekolah kalian terkena blacklist. Sepandai apapun dan berprestasi bagaimana pun, pasti kalian tidak akan diterima di prodi/PTN bersangkutan karena faktor blacklist.
- Prestasi dan Portofolio Mendukung
Jika kalian memiliki prestasi-prestasi tertentu, entah itu bidang olahraga, seni atau akademik yang dibuktikan dengan sertifikat penghargaan, maka itu bisa menjadi nilai tambah yang diperhitungkan. Semakin tinggi prestasi diperoleh, semakin besar kemungkinan diterima. Namun musti diperhatikan juga, prestasi tersebut harus relevan dengan program studi dipilih. Prestasi bidang olahraga, akan bernilai tinggi jika kalian mendaftar prodi olahraga dan kepelatihan. Bidang seni juga akan dinilai lebih jika mendaftar prodi terkait seni. Pun demikian, prestasi akademik akan bermakna jika memilih program studi sesuai prestasi akademik diperoleh.
Siswa mendaftar SNMPTN jalur seni dan olahraga musti melampirkan portofolia, maka persiapkan portofolio sebaik mungkin. Portofolio bidang seni bisa meminta bantuan ke guru seni kalian dalam proses penyusunannya, pun demikian portofolio olahraga meminta bantuan guru olahraga. Mereka biasanya akan paham apa-apa dan bagaimana dalam menyusun portofolio yang baik.
- Konsultasi dengan Guru BK
Proses pendaftaran SNMPTN pada suatu sekolah, biasanya ditangani oleh guru BK. Maka carilah informasi sebanyak-banyaknya tentang pendaftaran SNMPTN pada guru BK kalian. Pada setiap periode SNMPTN, guru BK biasanya menyusun angket pilihan prodi pilihan. Jika ada penumpukan pada pilihan prodi yang sama dan PTN yang sama pula, maka akan ada advice siapa yang sebaiknya tetap lanjut memilih di prodi dan PTN tersebut, dan siapa pula yang sebaiknya ambil pilihan lain. Ini tentunya didasarkan pertimbangan peringkat. Semakin baik peringkat siswa, dia yang kemungkinan akan diterima. Pun sebaliknya, peringkat di bawahnya kesempatan diterimanya akan semakin kecil. Daripada bersaing secara internal satu sekolah, sebaiknya ambil pilihan lain. Jauh lebih menguntungkan.
Itulah tadi hal-hal yang perlu diperhatikan dalam kalian mendaftar SNMPTN. Semoga yang sedikit ini banyak memberi manfaat bagi kita semua. Selamat berjuang.