
Pesatnya perkembangan Artificial Intelligence (kecerdasan buatan/AI), mengkhawatirkan sebagian besar kalangan guru dan pendidik, karena berkontribusi positif terhadap kemalasan belajar siswa. Menggunakan Chat GPT sebagai misal, tugas mapel apapun dan sesulit apapun, dapat diselesaikan dengan mudah hanya dalam hitungan menit, atau bahkan detik. Lalu, bagaimana pula kita para guru dan pendidik mengatasi hal ini?
Ada beberapa cara yang dapat diambil untuk mengatasi dampak negatif tersebut, diantaranya:
-
Menggunakan AI sebagai alat bantu: AI dapat digunakan sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran. Guru dan pendidik dapat memanfaatkan teknologi AI untuk membuat pengalaman belajar yang lebih menarik dan interaktif. Misalnya, penggunaan platform pembelajaran online yang memadukan AI untuk memberikan umpan balik atau penyesuaian individual kepada setiap siswa.
-
Mengintegrasikan AI dalam kurikulum: Menyertakan pembelajaran tentang AI dan teknologi terkait dalam kurikulum dapat membantu siswa memahami potensi dan batasan teknologi tersebut. Ini akan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana AI bekerja dan bagaimana ia dapat digunakan secara positif.
-
Fokus pada keahlian yang tidak dapat digantikan oleh AI: Meskipun AI dapat melakukan tugas-tugas rutin dan terstruktur dengan efisiensi tinggi, masih ada banyak aspek yang tidak dapat digantikan oleh AI, seperti kreativitas, pemecahan masalah kompleks, dan kemampuan berpikir kritis. Guru dan pendidik harus mendorong siswa untuk mengembangkan keterampilan ini yang lebih berfokus pada aspek manusia.
-
Membangun motivasi intrinsik siswa: Guru dan pendidik harus bekerja sama dengan siswa untuk mengembangkan motivasi intrinsik dalam belajar. Dengan menginspirasi dan memberikan tantangan yang menarik, siswa akan merasa termotivasi untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran, meskipun hadirnya teknologi AI.
-
Membangun keseimbangan antara teknologi dan interaksi manusia: Penting untuk memastikan bahwa interaksi manusia dalam konteks pembelajaran tetap dihargai dan diberi perhatian yang cukup. Komunikasi langsung dengan guru dan diskusi antar siswa masih merupakan komponen penting dalam pengembangan keterampilan sosial dan kemampuan berkomunikasi.
-
Menggunakan AI untuk pengelolaan pembelajaran: AI juga dapat digunakan untuk membantu pendidik dalam tugas-tugas administratif, seperti pemantauan kemajuan siswa, penilaian, dan perencanaan pembelajaran. Dengan mengotomatiskan tugas-tugas ini, guru dapat memiliki lebih banyak waktu untuk fokus pada interaksi langsung dengan siswa.
-
Melibatkan orang tua dan masyarakat: Melibatkan orang tua dan masyarakat dalam pendidikan dapat membantu mengurangi dampak negatif AI. Mendorong partisipasi orang tua dalam mendukung pembelajaran siswa di luar lingkungan sekolah, serta menyelenggarakan kegiatan pendidikan yang melibatkan masyarakat, dapat memperkuat nilai-nilai yang tidak dapat digantikan oleh AI.
Penting untuk diingat bahwa penggunaan AI dalam pendidikan bukanlah untuk menggantikan peran guru, tetapi sebagai alat yang dapat memperkaya pengalaman pembelajaran. Dengan pendekatan yang tepat, kita dapat mengatasi kekhawatiran dan memanfaatkan potensi positif AI dalam menciptakan pengalaman pembelajaran yang lebih baik.

Tulisan di atas disusun menggunakan open source Chat GPT.