F I S H I N G

Semasa masih kuliah di Bandung dulu, setiap libur semester kwajiban utama adalah pulang kampung. Hanya saja perjalanan dari Bandung ke Magelang menggunakan Vespa PX-150, bisa ditempuh lebih dari satu minggu lamanya. Kenapa?! Tiada lain dan tiada bukan karena memancing.

Yah, kegiatan memancing adalah kegiatan paling mengasyikan. Setiap waktu setiap saat di tengah perjalanan pulang, selalu menyempatkan mampir di perkampungan nelayan. Mulai dari Cirebon, Tegal, Pekalongan hingga Weleri merupakan persinggahan tetap manakala perjalanan pulang menuju Magelang. Satu minggu bahkan lebih, adalah keasyikan tersendiri manakala ikut perahu kecil milik nelayan sejati menyusuri indahnya laut Jawa. Berbekal nasi merah berlauk sambal teri, merupakan hidangan termewah yang terasa nikmat manakala disantap ditengah lautan. Sampai sekarang pun, setelah lebih dari 30 tahun, nikmat santapan itu masih terasa melekat di lidah. 

Itulah mancing. Segala beban hidup lengkap dengan kerumitannya, hilang lepas manakala joran melengkung berdenyit menahan beratnya tarikan ikan. Kepuasan tersendiri manakala ikan segar terangkat dari kedalaman air. Disitulah indahnya memancing.

Kini, keinginan memancing masih terasa mendesak. Tapi fisik sudah tidak sekuat dulu lagi. Jangankan angin laut yang mendera, minyak angin kayu putih pun rasanya sudah berat di tubuh. Tapi aku tetep masih suka memancing.