RASA RENDAH DIRI

Rasa rendah diri atau inferiority complex adalah suatu keyakinan dalam diri seseorang tentang dirinya sendiri, bahwa dirinya selalu lebih rendah dibanding orang lain. Rasa ini adalah gabungan dari harga diri yang rendah, keraguan dan ketidakpastian, serta perasaan tidak memenuhi standar. Secara sadar atau tidak, orang tersebut akan membandingkan dirinya dengan orang lain.

Rasa rendah diri terbentuk dalam diri seseorang secara terus menerus, mempengaruhi hubungannya dalam kinerja dan persepsi diri, baik secara terselubung maupun terbuka. Hal ini sering kali tidak disadari oleh yang bersangkutan, dan muncul akibat rasa ketidak amanan yang mendalam. 

Ketika seseorang memiliki perasaan rendah diri, dia akan selalu membandingkan dirinya dengan orang lain. Dia cenderung melebih-lebihkan kekurangan dalam dirinya dibanding keunggulan/kelebihan yang dimiliki. Kondisi ini mengarah pada perasaan tidak bahagia, putus asa, marah, dendam, cemas, iri hati, dan perasaan bersalah. Dengan kondisi seperti itu, orang tersebut selalu merasa bahwa dirinya tidak dapat mengatasi kesulitan hidupnya.

 

Penyebab Munculnya Rasa Rendah Diri.

Perasaan rendah diri bukanlah penyakit. Ini lebih merupakan stimulan perjuangan dan perkembangan yang sehat dan normal. Namun dalam situasi tertentu, kondisi ini bisa menjadi kondisi patologis, manakala rasa ketidakmampuan menguasai seseorang dan menstimulasinya ke aktivitas yang tidak bermanfaat.

Kondisi rasa rendah diri membuat seseorang merasa tertekan sehingga memunculkan rasa ketidak mampuan. Rasa ketidak mampuan ini muncul dengan alasan yang sama sekali tidak berdasar. Penyebab munculnya rasa rendah diri kemungkinan disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:

  • Ditelantarkan orang tua, terlalu dikritisi, atau sering dipermalukan dihadapan umum.

  • Dampak perlakuan bullying, pengaruh pesan negatif dari media sosial, pengalaman kehidupan sosial yang tidak menyenangkan.

  • Akibat status sosial ekonomi yang rendah/kemiskinan.

  • Keputusasaan atau kegagalan yang menyebabkan seseorang merasa tidak dapat mencapai tujuan yang ditetapkan sendiri secara realistis.

  • Karena perasaan dilecehkan oleh keluarga, pasangan, atau rekan kerja.

  • Rasa rendah diri muncul sebagai akibat penilaian tentang harga diri yang rendah, atau akibat memiliki riwayat gejala depresi.

  • Kebutuhan akan kesempurnaan

  • Merasa kurang peroleh perhatian.

 

Tanda-tanda munculnya Rasa Rendah Diri.

Disadari atau tidak, cara berpikir atau bertindak seseorang dipengaruhi oleh kompleksitas kejiwaan yang dimiliki seseorang; apakah dirinya superioritas atau inferioritas. Ketika kompleksitas inferioritas yang dominan dan berlaku pada seseorang, hal itu dapat memengaruhi kinerja serta berpengaruh terhadap harga dirinya. Proses psikologis dan emosional yang tidak disadari ini, dapat mengganggu pembelajaran kognitif seseorang serta mempengaruhi asosiasi memori “bermuatan” negatif. Dan hal-hal tersebut dapat menggagalkan proses pembelajaran yang terjadi pada seseorang, yang ditandai dengan:

  • Kurang percaya diri

  • Mengisolasi diri dari orang lain.

  • Tidak berani melakukan kontak mata

  • Muncul perasaan tidak dapat menerima pujian.
  • Merasa tidak berharga.

  • Motivasi dan kemanjuran diri yang rendah, strategi pembelajaran mandiri yang buruk, dan perasaan tidak aman atau cemas.

  • Memunculkan perasaan sensitif terhadap kritik. Bahkan kritik yang membangun akan membuat seseorang merasa diserang dan akan menimbulkan perasaan membenci diri sendiri atau malu.

  • Munculnya perasaan cemas, keengganan untuk mempercayai orang lain, harga diri rendah, dan takut ditolak

  • Senantiasa membayangkan penilaian negatif, memunculkan asumsi diri bahwa orang lain tidak menyukainya atau menganggap dirinya tidak berharga, serta tidak peduli terhadap apa yang dikatakan orang lain atau sebaliknya.

  • Orang dengan rasa rendah diri akan mengalami perasaan cemburu dan melankolis saat melihat pengalaman bahagia orang lain.

  • Senantiasa menunduk dan tidak berani menatap pandangan orang lain.

  • Senantiasa mencoba menjadi perfeksionis, dan jika ada sesuatu yang tidak sempurna maka kegagalan itu disebabkan oleh dirinya.

 

Mengatasai Rasa Rendah Diri.

  • Cari tahu terhadap siapa rasa rendah diri muncul
    Rasa rendah diri biasanya muncul pada diri seseorang manakala dia berhadapan dengan orang yang sangat menarik secara fisik, kaya, pintar atau orang dengan karir yang sangat baik dan mengesankan, atau dari kelompok sosial yang hebat. Orang-orang ini bisa saja berasal dari teman sendiri, kerabat, atau selebriti.
    Untuk mengatasai rasa rendah diri pada saat berhadapan dengan mereka, coba cari keunggulan yang kalian miliki, tapi tidak dimiliki oleh mereka. Misal: fisik saya sehat dan tidak sakit-sakitan, beda dengan mereka yang meskipun kaya raya tapi sering sakit-sakitan. Saya tidak secantik/seganteng mereka, tapi rangking rapor saya selalu di atas mereka. Dan hal-hal sejenisnya. Dengan cara itu maka rasa percaya diri akan muncul bersamanya.

  • Cari tahu kenapa rasa rendah diri muncul pada diri Anda. Rasa rendah diri mungkin berasal dari sesuatu di masa lalu Anda. Bisa saja itu berupa pengalaman masa kecil yang buruk, peristiwa traumatis, atau kombinasi orang-orang yang merendahkan Anda selama bertahun-tahun. Renungkan masa lalu Anda, dan cobalah untuk mengingat pengalaman yang menjadi sebab munculnya rasa rendah diri. Dengan siapa Anda merasa rendah diri, maka Anda harus melihat alasan yang lebih dalam di balik kompleksitas rasa rendah diri yang Anda alami. Memahami lapisan ini dapat membantu Anda menemukan akar masalah Anda. Dan begitu Anda memahami perasaan Anda dengan lebih baik, Anda dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengatasinya.

  • Pahami bahwa kita semua memiliki kelemahan. Camkan dalam diri sendiri, bahwa tidak ada seorang pun di dunia ini yang sempurna. Tiap orang pasti punya kelebihan dan kekurangan. Dengan memahami konsep ketidak sempurnaan yang dimiliki setiap orang, maka dia seharusnya menyadari bahwa rasa rendah diri bukanlah pemikiran realistis. Dia pasti punya keunggulan yang tidak dimiliki orang lain. Pun sebaliknya, dia juga punya kekurang di banding orang lain. Dan itu adalah hal yang wajar. Kenapa musti merasa rendah diri?!

  • Berhentilah ingin menjadi seperti orang lain. Kompleksitas rasa rendah diri biasanya berakar pada keinginan untuk menjadi seperti orang lain. Mereka membuat Anda ingin menjadi seseorang yang bukan Anda. Hanya saja, jangan mencoba untuk menjadi orang lain. Jadilah diri kamu sendiri. Boleh saja Anda menggunakan orang lain sebagai panduan, tapi harus tetap jujur ​​pada diri sendiri, karena Anda adalah Anda. Bukan mereka.

  • Berhentilah Berfikir tentang Orang Lain. Sebagian besar kerumitan yang dialami seseorang berasal dari bayangan atau perasaan sendiri, bahwa orang lain menilai kurang tentang kita. Bayangan ini muncul mungkin sekali waktu kita pernah mendengar selentingan tidak mengenakan dari orang lain tentang kita, bisa juga sebatas hanya perasaan diri kita sendiri yang menganggap bahwa orang lain menilai kita sebagai pribadi yang kurang baik. Jika kita terhanyut oleh pemikiran-pemikiran dan perasaan semacam, maka kitalah yang rugi. Hentikan berfikir tentang orang lain, jadilah diri sendiri. Ingatlah pepatah lama, biarkan anjing menggongong, kafilah tetap berlalu. Dengan cara itu, Anda akan merasa memiliki rasa percaya diri.

  • Bangun Rasa Percayaan Diri. Buatlah daftar sepuluh keunggulan yang kita miliki, dan tempel di tempat yang mudah terbaca setiap harinya. Dengan cara ini, akan memunculkan rasa aman dan harga diri yang meningkat. Dan itu akan memperkuat keyakinan bawah sadar kita, bahwa kita berharga dan layak untuk dihargai.

  • Self-Talk Positif. Istilah “self-talk” mengacu pada bagaimana kita berbicara kepada diri sendiri melalui suara bathin. Suara bathin ini memiliki pengaruh yang luar biasa terhadap cara kita memandang diri sendiri, dan terhadap tindakan kita. Janganlah pernah beranggapan bahwa kita bodoh, jelek, tidak berhasil, gagal, atau apa pun. Yang perlu kita lakukan adalah hilangkan pemikiran negatif tentang kita, dan gantikan dengan hal-jal positif kita miliki.

  • Bergaulah dengan Orang-Orang Positif. Singkirkan orang-orang beracun dari hidup kita, dan kelilingi diri kita dengan hal-hal positif. Peliharalah persahabatan yang disertai dengan sikap mendengarkan, kebaikan, dan tanggung jawab timbal balik. Temukan orang-orang yang siap membantu kita dalam menemukan versi terbaik dari diri kita.

  • Berhenti membandingkan diri Anda dengan orang lain. Orang dengan rasa rendah diri menghabiskan terlalu banyak waktu untuk membandingkan diri sendiri dengan semua orang di sekitarnya. Kita tidak perlu membandingkan diri kita dengan orang lain, karena setiap orang memiliki latar belakang genetika, keluarga, keadaan, peluang yang berbeda.

  • Berbaik hatilah kepada diri sendiri. Cobalah bersikap baik terhadap diri sendiri dengan melakukan perawatan perawatan tubuh, pemikiran dan olah jiwa. Makanlah makanan yang sehat, dan berlatihlah untuk melakukan penenangan diri. Pergilah dan nikmati hal-hal yang kita sukai.

  • Jangan berpikir secara absolut. Kompleksitas inferiority membuat kita berpikir bahwa jika satu hal bisa berubah, hidup kita pasti akan menjadi hebat. Kepemilikan materi dan hal-hal dangkal tidak akan secara ajaib memperbaiki masalah. Berfokuslah pada kekuatan, nilai, dan aset positif yang kita miliki. Belajar menerima keadaan, akan membantu kita menuju kehidupan yang lebih bahagia.

  • Bersikaplah Tegas. Orang dengan rasa rendah diri biasanya ditunjukkan oleh sikap pemalu, karena merasa bahwa dirinya tidak atau kurang berguna. Di tempat kerja, janganlah takut untuk membagikan saran atau kekhawatiran kita. Pun demikian di rumah, jangan takut untuk membagikan perasaan kita kepada anggota keluarga yang lain. Beranilah untuk bersikap tegas.

  • Belajarlah untuk mengatakan TidakMengatakan “tidak” sangatlah sulit, terutama bagi seseorang yang memiliki rasa rendah diri. Orang yang merasa dirinya lebih rendah dari semua orang yang mengelilinginya, biasanya akan selalu mengatakan “ya” untuk setiap tugas yang diberikan. Akibatnya mereka menjadi sangat tertekan, karena kelebihan beban pekerjaan. Belajarlah untuk berani mengatakan tidak, mulai dari hal-hal yang dianggap sepele, seperti halnya mengatakan tidak untuk ajakan pergi makan siang karena ada pekerjaan yang harus diselesaikan, atau mengatakan tidak pada tambahan pekerjaan karena beban kerja Anda sudah banyak.

  • Hadapi ketakutan terbesar Anda. Setiap komentar dari orang yang Anda terima tidak valid dan harus diabaikan dengan cara apa pun. Perasaan inferiority dapat dihilangkan dengan cinta dan kekaguman ketika seseorang melihat orang lain melalui kacamata cinta dan bukan ketakutan. Kompleksitas inferiority akan memudar dengan cepat, manakala seorang teman mendapatkan pekerjaan yang hebat, dan kita bisa memberi selamat dengan tulus. Camkan pikiran dan perasaan bahwa ketika hal-hal baik bisa terjadi pada orang lain, maka itu bisa juga terjadi pada kita. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *